Kategori

Tuesday, June 28, 2011

Mengenal Filter Harmonisa: Filter Pasif


Tulisan ini mungkin tidak banyak membantu para praktisi karena bersifat teoritis. Sedangkan untuk keperluan praktis aplikatif, biasanya telah disediakan penjelasan dalam data produk untuk pemilihan rating tegangan, arus, daya reaktif dll. Untuk itu, bagi yang ingin mendapatkan pengetahuan praktis, disarankan untuk membaca langsung data produk filter tersebut.  

Tulisan ini melanjutkan tulisan sebelumnya dengan judul: Harmonisa Pada Sistem Tenaga Listrik. Dalam penggunaan istilah, harmonisa kadang disebut juga dengan harmonik. Sehingga ada yang menuliskan 'arus harmonisa' dengan 'arus harmonik'. 

Seperti yang diketahui secara umum, arus harmonisa muncul akibat beban non linear. Untuk menghilangkan arus harmonisa maka biasa digunakan filter harmonisa. Filter harmonisa bisa tersusun dari rangkaian aktif maupun pasif. Sedangkan gabungan keduanya biasa disebut filter hybrid. Berdasarkan pemasangannya pada jala-jala, filter ini bisa dibedakan menjadi dua jenis: paralel dan seri. Tipe paralel bekerja dengan mengalirkan arus harmonisa. Sedangkan tipe seri bekerja dengan menghambat aliran arus harmonisa. 

Ilustrasi prinsip kerja filter harmonisa tipe paralel ditunjukkan pada gambar di bawah ini. Arus Is adalah arus fundamental dan arus Ih adalah arus harmonisa. Dua arus ini disebabkan oleh beban non linier. Filter berfungsi untuk mengalirkan arus Ih agar tidak masuk ke jala-jala Vs. 
Ilustrasi prinsip kerja filter harmonisa tipe seri ditunjukkan pada gambar di bawah ini. Filter berfungsi menahan arus harmonisa Ih dan melewatkan arus fundamental Is. Arus harmonisa ditandai dengan silang untuk menggambarkan arus tidak bisa mengalir karena adanya filter seri.



Filter harmonisa pasif
Filter harmonisa pasif bisa disusun dari rangkaian kombinasi induktor, kapasitor dan resistor. Harga filter pasif relatif murah, tapi performen kerjanya tidak terlalu baik. Karena terdiri dari komponen pasif, filter jenis ini performennya diengaruhi oleh impedansi jala-jala. Oleh sebab itu, pemasangan filter pasif perlu mempertimbangkan impedansi jala-jala. Filter pasif juga mennginjeksikan daya reaktif karena terdiri dari komponen induktor dan kapasitor.

Gambar dibawah ini menunjukkan bentuk rangkaian filter pasif single tuned dan double tuned. Yang dimaksud dengan single tuned adalah filter mempunyai frekuensi kerja pada satu frekuensi. Sedangkan double tuned punya dua frekuensi kerja.
(a) single tuned (b) double tuned

Filter pasif mempunyai karakteristik yang disebut quality factor (Q) seperti gambar di bawah ini [3]. Fc adalah frekuensi kerja, sedangkan f1 dan f2 adalah batas bawah dan atas frekuensi kerja. Beda frekuensi antara f1 dan f2 disebut sebagai bandwidth. Quality factor menentukan ketajaman pem-filteran. Semakin tinggi nilai Q maka bandwidth akan semakin kecil. Karakter Q tinggi bisa dimanfaatkan untuk melewatkan frekuensi yang diinginkan tanpa mengikutkan frekuensi lain.

Parameter Filter harmonisa pasif
Frekuensi kerja single tuned dengan rangkaian Y, dirumuskan dengan [2]:
sedangkan quality factor untuk filter dirumuskan [3]:
Studi kasus [4]
Filter pasif untuk rectifier 3.3kW seperti gambar dibawah. Kondisi awal tanpa filter. Arus sumber bisa dilihat pada gambar di bawah. Tampak pada spektrum arus harmonisa, komponen yg muncul adalah orde 5,7, 11 dan 13. THD arus sebesar 29.3%.

Kumudian Filter pasif dipasang untuk mereduksi arus harmonisa. Parameter filter seperti tampak pada tabel dibawah ini.
Rangkaian pemasangan filter tampak seperti dibawah ini berikut arus sumbernya. Dengan THD sebesar 15.07%.

Semoga bermanfaat dan Selamat Bekerja!

Ref:
  1. H. Akagi, "Modern active filters and traditional passive filters," Bulletin of the Polish Academy of Sciences Technical Sciences, vol. 54, no. 3, pp. 255-269, 2006. http://www.ippt.gov.pl/~bulletin/(54-3)255.pdf
  2. http://en.wikipedia.org/wiki/LC_circuit
  3. http://en.wikipedia.org/wiki/Q_factor
  4. Thanks to Taekyu Kang (Power Electronics Lab, CBNU) for his power point file about: "Harmonics"



8 comments:

  1. perkenalkan saya indra dari unila (lampung),saya tertarik masalah filter harmonisa. yang ingin saya tanyakan adalah bagaimana harmonisa itu bisa terjadi, atau bagaimana gelombang yang semula sinus bisa berubah menjadi tak sinus lagi.
    kemudian yang kedua tentang bagaimana cara filter pasif memfilter frekuensi harmonik tersebut, apakah dibuang, dilewatkan atau dibalik polaritasnya.
    karena saya telah mencari cari di berbagai referensi namun penjelasanya kurang mengena. mohon bantuannya pak, kalau tidak adakah referensi rujukan yang menjelaskan detil tentang hal tersebut, terimakasih pak sebelumnya.


    ReplyDelete
    Replies
    1. Berikut ada link artikel tentang harmonisa, semoga bisa menjawab: Cahier technique no. 152, Harmonic disturbances in
      networks, and their treatment (Schneider Electric)

      Delete
  2. Salam kenal Pak, dari alumni elin pens-its.
    Cari-cari referensi untuk tugas kuliah ternyata menemukan blognya dosen..
    Lanjutkan pak untuk terus menulis di blog terutama dibidang pendidikan, sangat bermanfaat sekali bagi kalangan mahasiswa maupun umum. Terima kasih

    ReplyDelete
  3. pak Novie Ayub Windarko, boleh saya minta Power point harmonisa dari Taekyu Kang ???
    kirim ke agungf1993@gmail.com
    terima kasih

    ReplyDelete
  4. bermanfaat sekali pak tulisannya,,, jadi lebih paham. Tapi ada yang sya ingin tanyakan, bagaimana menntukan parameter atau nilai komponen dari filter pasif yg akan digunakan untuk memfilter orde ke-n?
    Terimakasih pak

    ReplyDelete
  5. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  6. bagaimana cara menentukan parameter dari filter itu sendiri ?

    ReplyDelete
  7. Bagaimana cara menentukan nilai filternya ?

    ReplyDelete